A Moment to Remember
(Film Korea 2004)
PROFILE:
1. Title : A Moment to Remember (english title)
2. Another Title : Nae Meorisokui Jiwoogae
3. Director : John H Lee
4. Writer : Kim Young-Ha, John H Lee
5. Producer :Cha Seung-Jae, No Jong-Yoon, Kim Sang-Min, Lee Young-Pil
6. Cinematograper : Lee Joon-Kyu
7. Genre : Romance, Melodrama
8. Release Date : November 5, 2004
9. Runtime : 117min
10.Distributor : CJ Entertainment
11.Language : Korean
12.Country : South Korea
1. Title : A Moment to Remember (english title)
2. Another Title : Nae Meorisokui Jiwoogae
3. Director : John H Lee
4. Writer : Kim Young-Ha, John H Lee
5. Producer :Cha Seung-Jae, No Jong-Yoon, Kim Sang-Min, Lee Young-Pil
6. Cinematograper : Lee Joon-Kyu
7. Genre : Romance, Melodrama
8. Release Date : November 5, 2004
9. Runtime : 117min
10.Distributor : CJ Entertainment
11.Language : Korean
12.Country : South Korea
PLOT:
Film Korea 'A Moment to Remember' ini menceritakan tentang seorang perempuan muda bernama Kim Su-Jin (Son Ye-Jin) yang merupakan putri keluarga cukup berada. Su-Jin sempat memilih kabur dari rumah karena memperjuangkan cintanya kepada seorang pria beristri bernama Seo Young-Min (Baek Jong-Hak) hanya saja Su-Jin dikecewakan oleh kekasihnya itu karena lebih memilih kembali kepada istrinya.
Su-Jin dengan perasaan terluka akhirnya memilih kembali ke rumahnya. Di sebuah supermarket Su-Jin membeli sebuah minuman (coca cola) untuk melepas dahaga, setelah menerima kembalian dari pelayan supermarket Su-Jin langsung pergi meninggalkan supermarket. Saat di tengah jalan Su-Jin menyadari bahwa minuman yang dibelinya tertinggal di supermarket, Su-Jin pun berjalan kembali ke supermarket.
Saat akan masuk ke dalam supermarket ia bertemu dengan seorang pria yang sedang membawa minuman seperti yang ia beli. Su-Jin melihat ke meja kasir pelayan supermarket dan tidak mendapati minuman yang ia beli. Tanpa masuk dan bertanya kepada pelayan supermarket, saat pria itu membuka minumannya Su-Jin langsung meminum minuman yang dibawa oleh pria itu hingga habis dan berlalu meninggalkan pria tersebut.
Pria itu hanya bisa tersenyum, memandang Su-Jin yang berjalan jauh meninggalkannya dan kemudian dengan sedikit jengkel membuang kaleng minumannya. Su-Jin lalu menaikki sebuah bis umum, saat harus membayar bis itu ia kembali menyadari bahwa dompetnya tidak ada di dalam tas. Su-Jin akhirnya kembali ke supermarket. Pelayan supermarket yang melihat Su-Jin lalu memberikan dompet dan minuman yang dibelinya dan mengatakan "Anda pasti buru-buru", setelah mengucapkan terimakkasih Su-Jin pun berlalu sambil membawa dompet dan minumannya.
Su-Jin segera bergegas keluar dari supermarket dan melihat kesekeliling untuk mencari pria yang ditemuinya di pintu masuk supermarket. Su-Jin merasa sangat bersalah karena sudah meminum minuman orang lain. Namun ia tidak mendapatkan apa yang dicari.
Su-Jin akhirnya sampai dirumahnya dan disambut hangat ibunya, saat ibunya mengantar ke kamarnya, adik Su-Jin datang dan mengolok-oloknya bahwa ia akan dibunuh oleh ayah mereka. Su-Jin melihat sekeliling kamarnya yang masih tertata rapi dan bersih walau sudah ia tinggalkan cukup lama.
Pagi harinya, saat sarapan terjadi kecanggungan di meja makan. Ayah Su-Jin (Park Sang-Gyu) tidak mengatakan apapun dan hanya duduk diam sambil memakan sarapannya. Su-Jin melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang fashion stylist di sebuah perusahaan designer terkemuka. Pegawai lain yang melihatnya mencibirnya sebagai penggoda. Su-Jin lalu bertemu dengan Jung An-Na (Lee Seon-Jin), teman dari mantan isteri Young-Min.
Saat jam makan siang, Su-Jin mendatangi seorang hair-stylist dan memutuskan memotong rambutnya. Su-Jin ingin memotong pendek rambutnya, hair-stylist itu lalu mengatakan "memotong rambut tak membantumu melupakan masa lalumu". Su-Jin lalu meralat dan meminta dipotong sebahu saja. Hair-stylist itu kemudian tersenyum den mengikuti kemauan Su-Jin.
Bulan berganti, musim berganti dan tahun berganti. Su-Jin sudah bisa melupakan rasa sakit hatinya dan sudah berbaikan dengan ayahnya. Saat dalam perjalanan mobil, ayah Su-Jin mengatakan sangat senang keluar bersama puteri kecilnya. Su-Jin lalu mengatakan bahwa bukankah ayahnya membencinya karena sudah mencoreng nama keluarga dan membuat ayahnya dipanggil berkali-kali ke kantor polisi. Ayah Su-Jin lalu mengatakan lebih cepat melupakan semua kesalahan itu adalah anugerah. Ayahnya juga mengatakan segera lupakan masa lalu dan bukalah lembaran baru.
Ayah Su-Jin, mengajak Su-Jin untuk mampir ke proyek pembangunan yang sedang digarapnya. Ayahnya lalu menawarkan apakah Su-Jin ingin ikut namun Su-Jin mengatakan bahwa ia akan menunggu saja di mobil karena tempatnya sangat berdebu. Su-Jin lalu menyalakan radio di dalam mobil ayahnya.
Ayah Su-Jin kemudian masuk ke dalam proyeknya dan menerima keluhan dari anak buahnya kalau mandor dari proyek ini menolak untuk melakukan pengecoran padahal truk semen sudah datang dan itu akan membuat kerugian yang cukup besar kalau meminta truk semen itu kembali.
Mr. Kim atau ayah Su-Jin kemudian mengajak berbicara sang mandor. Ternyata mandor yang bekerja padanya ini adalah pria yang ditemui Su-Jin di supermarket. Pria ini bernama Choi Cheol-Soo (Jung Woo-Sung). Cheol-Soo kemudian menjelaskan bahwa cetakan yang baru saja digarap belum cukup kuat untuk menahan beban cor-coran. Cheol-Soo lalu melanjutkan argumennya bahwa minggu lalu itu hujan deras, perancah belum selesai dikerjakan bagaimana kalau rubuh dan menimpa para pekerja yang sedang bekerja. Mr. Kim kemudian mengajak Cheol-Soo mengeceknya. Cheol-Soo kemudian membuka cetakan dan mengatakan akan lebih bijak bila mengecornya lusa demi keselamatan bersama. Sambil berlalu Cheol-Soo juga mengatakan apakah kalian mau menjadi sajian utama di berita karena rubuhnya proyek ini.
Cheol-Soo yang kesal akhirnya keluar dari proyek pembangunan itu. Sambil berjalan keluar ia menyalakan rokok dan melewati mobil tempat Su-Jin menunggu. Su-Jin berusaha mengingat pria yang baru saja melewatinya
namun ia hanya bisa melihatnya berlalu. Tak lama kemudian ayahnya datang dan mengatakan dasar tukang emosional. Su-Jin pun menanyakan sapa namun ayahnya hanya menjawab mari kita cari makan. Su-Jin berusaha mengingat pria itu namun tetap saja tidak bisa mengingatnya.
Hari pun berlalu, Su-Jin kembali disibukkan dengan pekerjaan. Kali ini kepala kantornya mengajaknya mendatangi ruangan yang belum selesai di renovasi. Kepala kantor mengatakan bahwa yang menangani proyek renovasi ini dulunya adalah sahabatnya, namun sahabatnya itu melarikan diri dengan membawa kabur uang renovasinya. Su-Jin berusaha menolong kepala kantor dan kemudian menelepon ayahnya. Ayahnya kemudian mengatakan akan membantunya dengan mengirim seorang tukang ke tempat Su-Jin berada sekarang. Ayahnya juga mengatakan bahwa tukang yang akan dikirimnya ini sangat kejam dan pemarah jadi jangan macam-macam dengannya
Tukang yang diminta datang oleh ayah Su-Jin ternyata Cheol-Soo. Saat Su-Jin dan kepala kantornya menyambut kedatangan Cheol-Soo, Su-Jin pun kaget dan mengingat pria yang keluar dari lift itu adalah pria yang sama saat ia bertemu di supermarket. Su-Jin pun merasa malu dan berusaha menghilang dan melihat dengan sembunyi-sembunyi apa saja yang dibicarakan oleh kepala kantor dan Cheol-Soo. Su-Jin lalu duduk termenung didepan mesin penjual minuman. Ia kemudian memasukkan koin dan menunggu minuman pesannya datang.
Betapa terkejutnya Su-Jin ketika ada seseorang yang mengambil minumannya dan kemudian meminumnya hingga habis. Su-Jin kemudian maklum dengan apa yang dilakukan orang tersebut. Pria itu adalah Cheol-Soo. Cheol-Soo lalu mengembalikan kaleng kosong itu kepada Su-Jin dan kemudian berlalu. Saat berjalan pulang kerja, Su-Jin hanya bisa tersenyum sendiri namun ia kemudian kembali kaget ketika Cheol-Soo menyapanya dan menanyakan apakah ia pulang berjalan kaki. Su-Jin menjawab bahwa ia biasa pulang naik bis atau naik taksi. Cheol-Soo kemudian berlalu dan masuk ke mobilnya.
Su-Jin lalu menyetop sebuah taksi, namun sebelum taksi sampai didepannya sebuah sepeda motor yang dikemudikan seseorang yang memakai masker tanpa helm merebut tas yang dibawa Su-Jin. Cheol-Soo yang melihatnya berusaha menghentikan penjambret itu dengan membuka pintu mobilnya dan menghalangi laju kendaraan sepeda motor penjambret. Penjambret pun jatuh dan tas Su-Jin jatuh berantakan dijalan.
Cheol-Soo kemudian mengambil tas itu dan memasukkan barang-barang Su-Jin. Su-Jin berlari mendekati Cheol-Soo. Cheol-Soo yang melihat penjambret itu berusaha kabur pun mengejarnya namun penjambret itu lari tunggang-langgang. Su-Jin yang melihatnya hanya tertawa. Cheol-Soo lalu memperbaiki tas Su-Jin yang rusak lalu memecah kaca mobil yang retak. Cheol-Soo kemudian menyuruh Su-Jin naik ke dalam mobil dan mengantarnya pulang.
Singkat cerita mereka menjadi dekat, melewati hari bersama-sama, saling menyayangi dan mencintai. Su-Jin bahkan membuatkan sebuah jas untuk dipakai Cheol-Soo. Su-Jin mengajak Cheol-Soo untuk menemui kedua orangtuanya, namun Cheol-Soo menolaknya dan mengatakan bahwa Su-Jin seorang putri sedangkan ia hanya gelandangan. Su-Jin terus berusaha membujuk Cheol-Soo hingga akhirnya Su-Jin mengatur sebuah makan malam bersama dengan kedua orangtua, adik dan Cheol-Soo.
Cheol-Soo kaget melihat kedatangan kedua orang tua Su-Jin dan ingin pergi, namun Su-Jin mencegahnya. Terjadi kekakuan dan kekikukan diantara Cheol-Soo dan kedua orang tua Su-Jin. Lama mereka tidak salinng berbicara hingga Su-Jin meminta ijin untuk ke kamar kecil.
Terjadi percakapan diantara Cheol-Soo dan ayah Su-Jin. Ayah Su-Jin meminta Cheol-Soo meninggalkan Su-Jin dan mengatakan akan memecatnya. Dilain tempat Su-Jin yang merasa tertekan dan stress membasuh wajahnya di toilet. Ibu Su-Jin meminta Cheol-Soo menunggu kedatangan Su-Jin, adik Su-Jin yang khawatir dengan keadaan kakaknya berusaha mencari kakaknya di toilet. Adik Su-Jin kemudian berteriak dan membuat Cheol-Soo, ayah dan ibu Su-Jin mendatangi asal suara dan terkejut melihat Su-Jin sudah pingsan dan tergeletak di tengah jalan dan guyuran hujan.
Cheol-Soo kemudian berlari mendekati, menggendong dan membawa Su-Jin ke RS. Ayah Su-Jin melihat dan menyadari cinta tulus Cheol-Soo dan Su-Jin. Saat Su-Jin pulang dari RS, ayah Su-Jin mengijinkannya menikah dengan Cheol-Soo. Betapa bahagianya Su-Jin yang kemudian memberitahu Cheol-Soo. Mereka kemudian menyiapkan dan melaksanakan pernikahan.
Setelah menikah, Cheol-Soo menjadi orang kepercayaan ayah Su-Jin untuk menjalankan pembangunan di beberapa tempat. Su-Jin pun tetap bekerja. Kebahagiaan mereka rupanya tidak berlangsung lama. Banyak permasalahan datang mulai dari kemunculan ibu kandung Cheol-Soo hingga kedatangan mantan Su-Jin, Young-Min yang berpindah kerja di tempat kerja yang sama dengan Su-Jin. Selain itu, Su-Jin juga merasa terjadi sesuatu pada dirinya. Ia sering kesulitan mencari dan mengingat jalan pulang ke rumahnya. Su-Jin menceritakan kesulitannya pada teman dekatnya namun teman dekatnya hanya menanggapi dengan bercanda.
Su-Jin pun memutuskan memeriksakan dirinya kepada seorang profesor bernama Lee (Kwon Byung-Gil). Profesor Lee meminta Su-Jin melakukan serangkaian tes kesehatan. Su-Jin menjalankan serangkaian tes tanpa diketahui oleh Cheol-Soo. Selama menunggu hasil tes, banyak perilaku Su-Jin yang berubah. Ia yang sedang melakukan sesuatu kemudian beranjak ke dapur, kemudian ke kulkas dan ke depan pintu. Su-Jin juga kemudian seperti baru melihat Cheol-Soo yang sejak tadi duduk di dekatnya. Cheol-Soo yang keheranan menanyakan apa yang dokter katakan. Su-Jin menjawab dokter menyuruhnya kembali minggu depan.
Saat Su-Jin mengunjungi profesor Lee, profesor Lee menjelaskan mengenai penyakit yang diderita Su-Jin. Profesor mengatakan ada semacam protein tak wajar yang menyumbat pembuluh batang otak Su-Jin yang membawa pengaruh kepada sel otak. Su-Jin kurang memahami maksud profesor Lee dan meminta profesor menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Profesor Lee kemudian mengatakan bahwa penyebab penyakit ini sebagian besar karena keturunan. Sebuah penyakit yang sangat langka. Su-Jin mengidap penyakit Alzheimer.
Su-Jin yang belum pernah mendengarnya menanyakan lebih lanjut mengenai penyakitnya. Profesor Lee kemudian menjelaskan bahwa Su-Jin akan mengalami kelumpuhan mental (pikun) hingga akhirnya menjadi kelumpuhan fisik. Profesor Lee meminta Su-Jin menyiapkan diri untuk hal yang terhindarkan karena obat-obatan hanya akan memperlambat gejala bukan mengobati. Su-Jin shock dan tidak bisa berbicara apa-apa. Profesor Lee juga menasehati Su-Jin untuk berhenti bekerja karena ia nantinya tidak akan bisa menulis, mengangkat telepon bahkan mengurus diri sendiri. Semua kenangan yag pernah terjadi akan menghilang begitu saja.
Lalu bagaimana Su-Jin akan memberitahu Cheol-Soo dan keluarganya? Akankah Su-Jin lupa dengan semua ingatan dan kenangannya bersama Cheol-Soo? Bagaimana Cheol-Soo menghadapi penyakit yang di derita Su-Jin? Bagaimana juga akhir dari cinta mereka berdua?
Su-Jin dengan perasaan terluka akhirnya memilih kembali ke rumahnya. Di sebuah supermarket Su-Jin membeli sebuah minuman (coca cola) untuk melepas dahaga, setelah menerima kembalian dari pelayan supermarket Su-Jin langsung pergi meninggalkan supermarket. Saat di tengah jalan Su-Jin menyadari bahwa minuman yang dibelinya tertinggal di supermarket, Su-Jin pun berjalan kembali ke supermarket.
Saat akan masuk ke dalam supermarket ia bertemu dengan seorang pria yang sedang membawa minuman seperti yang ia beli. Su-Jin melihat ke meja kasir pelayan supermarket dan tidak mendapati minuman yang ia beli. Tanpa masuk dan bertanya kepada pelayan supermarket, saat pria itu membuka minumannya Su-Jin langsung meminum minuman yang dibawa oleh pria itu hingga habis dan berlalu meninggalkan pria tersebut.
Pria itu hanya bisa tersenyum, memandang Su-Jin yang berjalan jauh meninggalkannya dan kemudian dengan sedikit jengkel membuang kaleng minumannya. Su-Jin lalu menaikki sebuah bis umum, saat harus membayar bis itu ia kembali menyadari bahwa dompetnya tidak ada di dalam tas. Su-Jin akhirnya kembali ke supermarket. Pelayan supermarket yang melihat Su-Jin lalu memberikan dompet dan minuman yang dibelinya dan mengatakan "Anda pasti buru-buru", setelah mengucapkan terimakkasih Su-Jin pun berlalu sambil membawa dompet dan minumannya.
Su-Jin segera bergegas keluar dari supermarket dan melihat kesekeliling untuk mencari pria yang ditemuinya di pintu masuk supermarket. Su-Jin merasa sangat bersalah karena sudah meminum minuman orang lain. Namun ia tidak mendapatkan apa yang dicari.
Su-Jin akhirnya sampai dirumahnya dan disambut hangat ibunya, saat ibunya mengantar ke kamarnya, adik Su-Jin datang dan mengolok-oloknya bahwa ia akan dibunuh oleh ayah mereka. Su-Jin melihat sekeliling kamarnya yang masih tertata rapi dan bersih walau sudah ia tinggalkan cukup lama.
Pagi harinya, saat sarapan terjadi kecanggungan di meja makan. Ayah Su-Jin (Park Sang-Gyu) tidak mengatakan apapun dan hanya duduk diam sambil memakan sarapannya. Su-Jin melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang fashion stylist di sebuah perusahaan designer terkemuka. Pegawai lain yang melihatnya mencibirnya sebagai penggoda. Su-Jin lalu bertemu dengan Jung An-Na (Lee Seon-Jin), teman dari mantan isteri Young-Min.
Saat jam makan siang, Su-Jin mendatangi seorang hair-stylist dan memutuskan memotong rambutnya. Su-Jin ingin memotong pendek rambutnya, hair-stylist itu lalu mengatakan "memotong rambut tak membantumu melupakan masa lalumu". Su-Jin lalu meralat dan meminta dipotong sebahu saja. Hair-stylist itu kemudian tersenyum den mengikuti kemauan Su-Jin.
Bulan berganti, musim berganti dan tahun berganti. Su-Jin sudah bisa melupakan rasa sakit hatinya dan sudah berbaikan dengan ayahnya. Saat dalam perjalanan mobil, ayah Su-Jin mengatakan sangat senang keluar bersama puteri kecilnya. Su-Jin lalu mengatakan bahwa bukankah ayahnya membencinya karena sudah mencoreng nama keluarga dan membuat ayahnya dipanggil berkali-kali ke kantor polisi. Ayah Su-Jin lalu mengatakan lebih cepat melupakan semua kesalahan itu adalah anugerah. Ayahnya juga mengatakan segera lupakan masa lalu dan bukalah lembaran baru.
Ayah Su-Jin, mengajak Su-Jin untuk mampir ke proyek pembangunan yang sedang digarapnya. Ayahnya lalu menawarkan apakah Su-Jin ingin ikut namun Su-Jin mengatakan bahwa ia akan menunggu saja di mobil karena tempatnya sangat berdebu. Su-Jin lalu menyalakan radio di dalam mobil ayahnya.
Ayah Su-Jin kemudian masuk ke dalam proyeknya dan menerima keluhan dari anak buahnya kalau mandor dari proyek ini menolak untuk melakukan pengecoran padahal truk semen sudah datang dan itu akan membuat kerugian yang cukup besar kalau meminta truk semen itu kembali.
Mr. Kim atau ayah Su-Jin kemudian mengajak berbicara sang mandor. Ternyata mandor yang bekerja padanya ini adalah pria yang ditemui Su-Jin di supermarket. Pria ini bernama Choi Cheol-Soo (Jung Woo-Sung). Cheol-Soo kemudian menjelaskan bahwa cetakan yang baru saja digarap belum cukup kuat untuk menahan beban cor-coran. Cheol-Soo lalu melanjutkan argumennya bahwa minggu lalu itu hujan deras, perancah belum selesai dikerjakan bagaimana kalau rubuh dan menimpa para pekerja yang sedang bekerja. Mr. Kim kemudian mengajak Cheol-Soo mengeceknya. Cheol-Soo kemudian membuka cetakan dan mengatakan akan lebih bijak bila mengecornya lusa demi keselamatan bersama. Sambil berlalu Cheol-Soo juga mengatakan apakah kalian mau menjadi sajian utama di berita karena rubuhnya proyek ini.
Cheol-Soo yang kesal akhirnya keluar dari proyek pembangunan itu. Sambil berjalan keluar ia menyalakan rokok dan melewati mobil tempat Su-Jin menunggu. Su-Jin berusaha mengingat pria yang baru saja melewatinya
namun ia hanya bisa melihatnya berlalu. Tak lama kemudian ayahnya datang dan mengatakan dasar tukang emosional. Su-Jin pun menanyakan sapa namun ayahnya hanya menjawab mari kita cari makan. Su-Jin berusaha mengingat pria itu namun tetap saja tidak bisa mengingatnya.
Hari pun berlalu, Su-Jin kembali disibukkan dengan pekerjaan. Kali ini kepala kantornya mengajaknya mendatangi ruangan yang belum selesai di renovasi. Kepala kantor mengatakan bahwa yang menangani proyek renovasi ini dulunya adalah sahabatnya, namun sahabatnya itu melarikan diri dengan membawa kabur uang renovasinya. Su-Jin berusaha menolong kepala kantor dan kemudian menelepon ayahnya. Ayahnya kemudian mengatakan akan membantunya dengan mengirim seorang tukang ke tempat Su-Jin berada sekarang. Ayahnya juga mengatakan bahwa tukang yang akan dikirimnya ini sangat kejam dan pemarah jadi jangan macam-macam dengannya
Tukang yang diminta datang oleh ayah Su-Jin ternyata Cheol-Soo. Saat Su-Jin dan kepala kantornya menyambut kedatangan Cheol-Soo, Su-Jin pun kaget dan mengingat pria yang keluar dari lift itu adalah pria yang sama saat ia bertemu di supermarket. Su-Jin pun merasa malu dan berusaha menghilang dan melihat dengan sembunyi-sembunyi apa saja yang dibicarakan oleh kepala kantor dan Cheol-Soo. Su-Jin lalu duduk termenung didepan mesin penjual minuman. Ia kemudian memasukkan koin dan menunggu minuman pesannya datang.
Betapa terkejutnya Su-Jin ketika ada seseorang yang mengambil minumannya dan kemudian meminumnya hingga habis. Su-Jin kemudian maklum dengan apa yang dilakukan orang tersebut. Pria itu adalah Cheol-Soo. Cheol-Soo lalu mengembalikan kaleng kosong itu kepada Su-Jin dan kemudian berlalu. Saat berjalan pulang kerja, Su-Jin hanya bisa tersenyum sendiri namun ia kemudian kembali kaget ketika Cheol-Soo menyapanya dan menanyakan apakah ia pulang berjalan kaki. Su-Jin menjawab bahwa ia biasa pulang naik bis atau naik taksi. Cheol-Soo kemudian berlalu dan masuk ke mobilnya.
Su-Jin lalu menyetop sebuah taksi, namun sebelum taksi sampai didepannya sebuah sepeda motor yang dikemudikan seseorang yang memakai masker tanpa helm merebut tas yang dibawa Su-Jin. Cheol-Soo yang melihatnya berusaha menghentikan penjambret itu dengan membuka pintu mobilnya dan menghalangi laju kendaraan sepeda motor penjambret. Penjambret pun jatuh dan tas Su-Jin jatuh berantakan dijalan.
Cheol-Soo kemudian mengambil tas itu dan memasukkan barang-barang Su-Jin. Su-Jin berlari mendekati Cheol-Soo. Cheol-Soo yang melihat penjambret itu berusaha kabur pun mengejarnya namun penjambret itu lari tunggang-langgang. Su-Jin yang melihatnya hanya tertawa. Cheol-Soo lalu memperbaiki tas Su-Jin yang rusak lalu memecah kaca mobil yang retak. Cheol-Soo kemudian menyuruh Su-Jin naik ke dalam mobil dan mengantarnya pulang.
Singkat cerita mereka menjadi dekat, melewati hari bersama-sama, saling menyayangi dan mencintai. Su-Jin bahkan membuatkan sebuah jas untuk dipakai Cheol-Soo. Su-Jin mengajak Cheol-Soo untuk menemui kedua orangtuanya, namun Cheol-Soo menolaknya dan mengatakan bahwa Su-Jin seorang putri sedangkan ia hanya gelandangan. Su-Jin terus berusaha membujuk Cheol-Soo hingga akhirnya Su-Jin mengatur sebuah makan malam bersama dengan kedua orangtua, adik dan Cheol-Soo.
Cheol-Soo kaget melihat kedatangan kedua orang tua Su-Jin dan ingin pergi, namun Su-Jin mencegahnya. Terjadi kekakuan dan kekikukan diantara Cheol-Soo dan kedua orang tua Su-Jin. Lama mereka tidak salinng berbicara hingga Su-Jin meminta ijin untuk ke kamar kecil.
Terjadi percakapan diantara Cheol-Soo dan ayah Su-Jin. Ayah Su-Jin meminta Cheol-Soo meninggalkan Su-Jin dan mengatakan akan memecatnya. Dilain tempat Su-Jin yang merasa tertekan dan stress membasuh wajahnya di toilet. Ibu Su-Jin meminta Cheol-Soo menunggu kedatangan Su-Jin, adik Su-Jin yang khawatir dengan keadaan kakaknya berusaha mencari kakaknya di toilet. Adik Su-Jin kemudian berteriak dan membuat Cheol-Soo, ayah dan ibu Su-Jin mendatangi asal suara dan terkejut melihat Su-Jin sudah pingsan dan tergeletak di tengah jalan dan guyuran hujan.
Cheol-Soo kemudian berlari mendekati, menggendong dan membawa Su-Jin ke RS. Ayah Su-Jin melihat dan menyadari cinta tulus Cheol-Soo dan Su-Jin. Saat Su-Jin pulang dari RS, ayah Su-Jin mengijinkannya menikah dengan Cheol-Soo. Betapa bahagianya Su-Jin yang kemudian memberitahu Cheol-Soo. Mereka kemudian menyiapkan dan melaksanakan pernikahan.
Setelah menikah, Cheol-Soo menjadi orang kepercayaan ayah Su-Jin untuk menjalankan pembangunan di beberapa tempat. Su-Jin pun tetap bekerja. Kebahagiaan mereka rupanya tidak berlangsung lama. Banyak permasalahan datang mulai dari kemunculan ibu kandung Cheol-Soo hingga kedatangan mantan Su-Jin, Young-Min yang berpindah kerja di tempat kerja yang sama dengan Su-Jin. Selain itu, Su-Jin juga merasa terjadi sesuatu pada dirinya. Ia sering kesulitan mencari dan mengingat jalan pulang ke rumahnya. Su-Jin menceritakan kesulitannya pada teman dekatnya namun teman dekatnya hanya menanggapi dengan bercanda.
Su-Jin pun memutuskan memeriksakan dirinya kepada seorang profesor bernama Lee (Kwon Byung-Gil). Profesor Lee meminta Su-Jin melakukan serangkaian tes kesehatan. Su-Jin menjalankan serangkaian tes tanpa diketahui oleh Cheol-Soo. Selama menunggu hasil tes, banyak perilaku Su-Jin yang berubah. Ia yang sedang melakukan sesuatu kemudian beranjak ke dapur, kemudian ke kulkas dan ke depan pintu. Su-Jin juga kemudian seperti baru melihat Cheol-Soo yang sejak tadi duduk di dekatnya. Cheol-Soo yang keheranan menanyakan apa yang dokter katakan. Su-Jin menjawab dokter menyuruhnya kembali minggu depan.
Saat Su-Jin mengunjungi profesor Lee, profesor Lee menjelaskan mengenai penyakit yang diderita Su-Jin. Profesor mengatakan ada semacam protein tak wajar yang menyumbat pembuluh batang otak Su-Jin yang membawa pengaruh kepada sel otak. Su-Jin kurang memahami maksud profesor Lee dan meminta profesor menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Profesor Lee kemudian mengatakan bahwa penyebab penyakit ini sebagian besar karena keturunan. Sebuah penyakit yang sangat langka. Su-Jin mengidap penyakit Alzheimer.
Su-Jin yang belum pernah mendengarnya menanyakan lebih lanjut mengenai penyakitnya. Profesor Lee kemudian menjelaskan bahwa Su-Jin akan mengalami kelumpuhan mental (pikun) hingga akhirnya menjadi kelumpuhan fisik. Profesor Lee meminta Su-Jin menyiapkan diri untuk hal yang terhindarkan karena obat-obatan hanya akan memperlambat gejala bukan mengobati. Su-Jin shock dan tidak bisa berbicara apa-apa. Profesor Lee juga menasehati Su-Jin untuk berhenti bekerja karena ia nantinya tidak akan bisa menulis, mengangkat telepon bahkan mengurus diri sendiri. Semua kenangan yag pernah terjadi akan menghilang begitu saja.
Lalu bagaimana Su-Jin akan memberitahu Cheol-Soo dan keluarganya? Akankah Su-Jin lupa dengan semua ingatan dan kenangannya bersama Cheol-Soo? Bagaimana Cheol-Soo menghadapi penyakit yang di derita Su-Jin? Bagaimana juga akhir dari cinta mereka berdua?
CAST:
1. Jung Woo-Sung sebagai Choi Cheol-Soo
2. Son Ye-Jin sebagai Kim Su-Jin
3. Baek Jong-Hak sebagai Seo Young-Min
4. Kim Hee-Ryeong sebagai Ibu Su-Jin
5. Lee Seon-Jin sebagai Jung An-Na
6. Kwon Byung-Gil sebagai Profesor Lee
Demikian sedikit informasi mengenai Film Korea A Moment to Remember Wor, untuk mengetahui semua jawaban tersebut silahkan mengikutinya sampai selesai. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda semua. Selamat menonton. Salam Kitty-Koreana.
Komentar
Posting Komentar